Senin, 18 April 2016

Ngehina Farmasi?? Kamu tahu lebih tentang obat??

     Awalnya denger kata "farmasi" itu asing banget di telingaku. Aku lulusan SMP yang langsung melanjutkan sekolah di SMK Farmasi. SMK bukanlah tujuan murniku, namun apa boleh buat lah kalau orang tua sudah meminta dengan sedikit paksaan buat masuk Farmasi.
     Tanpa ada dasar apapun akhirnya aku menduduki Sekolah Farmasi di tahun pertama. Tanpa ada juga sanak saudara dari bidang kesehatan yang memungkinkan untuk ditanya "bagaimana farmasi?"
     Sebagian orang pasti bingung apa sih farmasi itu? Gimana ya nanti prospek kerja di Farmasi? Setelah lulus Farmasi jadi apa? Kerja di mana? Farmasi itu adalah ilmu yang mempelajari tentang obat - obatan. Nantinya kita diajarkan bagaimana cara membuat suatu sediaan obat berdasarkan resep yang diminta dokter. Seperti salep, puyer, kapsul, dll itu yang sering digunakan. Kalau yang kita pelajari di SMK ga cuma itu aja, masih ada sediaan steril, sediaan saturasi, larutan, mengekstrak suatu tumbuhan hingga menjadi produk herbal seperti jamu.
     Selain mempelajari tentang penyediaan obat, orang Farmasi juga dituntut untuk bisa mempelajari indikasi dari setiap obat yang ada. Jadi kita ngapalin nama obat. Ga cuma nama obat yang ada di Indonesia tapi juga nama latin dari tanaman obat. Anak Farmasi juga harus bisa mendeskripsikan reaksi obat yang masuk ke tubuh, apa reaksinya terhadap tubuh. Bisa menjelaskan interaksi yang ditimbulkan antar obat, dan bagaimana cara penggunaan obat. Bisa dibayangin kan betapa banyak materi yang harus dihafal anak Farmasi?
     Cara pemakaian obat apa saja yang kalian tahu? Obat yang diminum/oral pasti yang familiar? Ada juga obat yang cara pemakaiannya disuntikkan. Penyuntikannya pun ada beberapa macam, seperti intravena, intramuskular, dll. Ada juga yang berbentuk suppositoria, yang cara pakainya dimasukkan melalui anus, atau vaginal yang dimasukkan melalui vagina.
     Cara meminum obat oral pun ada banyak cara, ada yang bisa langsung ditelan. Ada juga bentuk tablet yang penggunaannya dihisap seperti obat muntah(Vometa). Ada juga yang dikunyah seperti obat alergi (Cetinal), ada yang ditaruh di bawah lidah untuk efek yang cepat seperti obat jantung (ISDN) dan masih banyak lagi.
     Ujian kita juga susah, menghafal cara peracikan obat yang sangat banyak, membawa buku - buku literatur yang jumlah halamannya banyak dan jenisnya banyak. Kita juga harus bisa memahami resep dari dokter. Ini yang sedikit susah dan butuh pemahaman.
    Setelah lulus dari SMK Farmasi, ada beberapa jenis pekerjaan yang ditawarkan. Ada yang bekerja di Pabrik obat, ada yang jadi Medical Representative atau yang menawarkan obat ke dokter, ada yang bekerja di Rumah Sakit dan Apotek/toko obat.
     Sebagai seorang yang baru lulus dan sangat membutuhkan duit, akhirnya aku mencoba keberuntunganku di Rumah Sakit. Salah satu Rumah Sakit yang aku pilih adalah Rumah Sakit yang terletak di kota dengan UMK paling tinggi di Indonesia. Akhirnya aku merantau ke Batam.
     Di Rumah Sakit yang besar dan sudah di akreditasi Internasional, aku bekerja sebagai asisten apoteker yang terikat kontrak selama 2 tahun. Berdasarkan pengamatan dan keluhan beberapa apotekerku, aku merasa jabatan dan usaha mengolah farmasi ga gampang. Banyak perawat yang merendahkan dan sok tahu lebih tentang obat.
     Banyak pasien juga yang ga mau tahu, banyak pasien yang bahkan menyamaratakan kita dengan perawat. Sedangkan dokter yang ada ketika di konfirmasi meremehkan para apoteker yang ada.
     Menurut kalian yang nge-hina apoteker, apa kalian lebih tahu tentang obat dari pada kami? Apa kalian lebih tahu resiko penggunaan dua obat dan sebatas mana bisa menyebabkan over dosis? Kalian yang kadang ga tahu obat, menyalahkan kami, menjatuhkan harga diri kami, bahkan melempar kami dengan berbagai barang hanya karena pelayanan kami. Hellooo.. Baca tulisan dokter itu ga mudah lhoh.. Memahami obat itu juga ga mudah lhoo.. Kalian yang ga tahu tinggal memarahi kami, nanti ketika ada kesalahan obat atau ada kesalahan peracikan kalian juga menyalahkan kami.
     Apakah kalian juga akan meremehkan kami karna kami ga cukup setenar dokter? Tolong deh, sedikit saja hargai profesi yang kami punya. Kalau semua pelayan farmasi ga mau bertugas di Rumah Sakit, siapa juga yang bakal menyerahkan obat anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar